MUSI RAWAS, (Sumaterakito.com) – Sukses menjadikan Desa Semangus Lama Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas sebagai icon Kampung Tangguh Anti Narkoba beberapa waktu lalu menarik perhatian tim penilai dari Polda Sumsel. Rabu (13/09/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Dir narkoba Sumsel yang diwakili Kasubdit Kompol Nasution, Kepala BNNK Musi Rawas AKBP Abdul Rahman, Kasat Narkoba AKP Herman Junaidi, Kapolsek Muara Lakitan AKP Karim, Danramil Muara Lakitan, Perwakilan Yayasan GANN Epranika Prandita, tokoh masyarakat dan pemuda Desa Semangus Lama.

Kepala Desa Semangus Lama Deris dalam kata sambutannya menyebutkan terimakasih kepada pihak kepolisian resort Musi Rawas yang telah menjadikan desa yang ia pimpin menjadi wakil Kabupaten Musi Rawas sebagai desa yang terdepan dalam melawan narkoba.

” Walaupun saya tidak mengetahui seperti apa kriteria sehingga Desa Semangus menjadi duta narkoba, dikesempatan ini saya dan warga berharap acara hari ini merupakan tonggak sejarah Desa Semangus tidak ada lagi peredaran narkoba, ” kata Deris.

Senada, Kasat Narkoba AKP Herman Junaidi mengungkapkan kenapa Desa Semangus terpilih kriteria nya adalah di Desa Semangus Lama sering terjadi pengungkapan kasus narkoba, selain itu, Desa Semangus Lama beberapa kali masuk Dumas Polda Sumsel tentang pesta malam tetapi selalu dibumbui dengan pesta narkoba.

” Tiga hingga empat kali Desa Semangus Lama masuk Dumas Polda, pernah kejadian ada pondok digunakan sebagai tempat transaksi narkoba, sekali kami bakar kemudian berdiri lagi, kami bongkar didirikan lagi oleh pengguna narkoba akhirnya kami bongkar lagi, yang terakhir Kapolsek Muara Lakitan langsung terjun ke lokasi membongkar tempat tersebut,” jelas Kasat Narkoba AKP Herman Junaidi.

Kemudian dijelaskan oleh Kasat Narkoba AKP Herman Junaidi, masalah klasik lainnya untuk penanggulangan dan pemberantasan narkoba yaitu di pendanaan untuk sosialisasi kepada masyarakat, untuk itu pihak kepolisian dan Pemdes Desa Semangus Lama berinisiatif mengambilnya dari pendanaan desa untuk pos nya nanti akan dikalkulasikan.

” Gerakan kampung tangguh anti narkoba wajib memiliki maksud dan tujuan yang jelas, capaian-capaian nya pun harus tegas, dimana-mana kejahatan pasti ada tinggal bagaimana kita cara kita menekan dan menghilangkannya,” ujar AKP Herman Junaidi.

Kedepannya menurut AKP Herman Junaidi, ia menyerahkan hasil penilaian dari Polda Sumsel nanti kepada pihak terkait, syukur-syukur Musi Rawas mampu menjadi yang terdepan dalam penegakan kampung tangguh anti narkoba.

Sementara itu AKBP Abdul Rahman menawarkan kesempatan kepada pemuda-pemudi Desa Semangus Lama yang masih berusia muda untuk dilakukan tes urine, motivasinya adalah untuk mengetahui apakah generasi muda Desa Semangus Lama terpapar atau tidak dengan narkoba.

” Anak-anak SMA patut dicurigai agar diketahui tingkat keparahannya jika mereka terpapar, kami siapkan 100 anak kita tes urine. Ini merupakan sebagai komitmen Desa Semangus Lama bersih narkoba, kabar baiknya deteksi dini ini tidak dipungut biaya alias gratis, jika nanti ada yang positif maka tidak akan ditangkap kita asesmen untuk dilakukan rehabilitasi,” sebut AKBP Abdul Rahman.

Diwaktu yang sama, perwakilan Dirnarkoba Polda Sumsel Kompol Nasution mengatakan sangat besar efek jika sudah dalam lingkaran narkoba, Dihadapan masyarakat Desa Semangus Lama berulang kali Kompol Nasution memberikan arahan dan kesadaran kepada masyarakat untuk bekerjasama dengan aparat kepolisian jika melihat atau menyaksikan adanya penguna narkoba ataupun bandar narkoba bertransaksi.

” Jarak yang jauh dari pusat kabupaten ke Desa Semangus Lama yang menjadikan aparat kepolisian kesulitan menggulung kelompok narkoba ini, namun yakinlah, di daerah lain pernah berhasil menjadikan sarang narkoba menjadi kampung tangguh anti narkoba,” semangat Kompol Nasution ini.

Lanjutnya, ia memberikan contoh bahwa Sumsel adalah peringkat kedua nasional pengguna narkoba aktif, selain itu, penjara sekarang 80 persen penghuninya adalah pengguna narkoba.

” Bandar beli mobil, beli motor sedangkan kita rumah tangga hancur dan rusak, bandar tidur di hotel berbintang sedang kita tidur di hotel prodeo itu jika kita bersentuhan dengan narkoba,” tukas Kompol Nasution. (Tim*/Is)